Halo semua! Tim Kiddles kembali hadir nih dengan artikel terbaru!
Kali ini tim Kiddles ingin mengajak kalian untuk mengetahui tradisi China yang masih bertahan hingga sekarang.
Pada dasarnya, Tradisi adalah hal yang dilakukan secara turun-temurun atau berulang-ulang dengan tujuan untuk melestarikan sesuatu sehingga nilai dan manfaatnya tetap terjaga.
Jadi apakah teman-teman tahu, Tradisi China apa saja sih yang masih bertahan hingga sekarang?
Berikut 7 tradisi China yang masih bertahan hingga sekarang :
1.Tradisi China Berbagi Angpao

Angpao merupakan gabungan dari dua kata yaitu Ang (merah) dan Pao (amplop), sehingga Angpao dapat diartikan sebagai amplop merah. Angpao umumnya berisi sejumlah uang yang diberikan oleh orang yang sudah menikah kepada orang yang belum menikah (lajang/anak-anak). Angpao biasanya diberikan ketika tahun baru imlek, namun juga bisa diberikan di hari raya lainnya sebagai bentuk hadiah.
2.Bermain Petasan dan kembang api

Petasan dan kembang api umumnya berbentuk gulungan merah dan masih sering digunakan untuk meramaikan festival maupun acara-acara besar di China. Hal ini dikarenakan Petasan dan kembang api menimbulkan suara gaduh serta cahaya yang dapat menghibur bahkan dipercaya dapat mengusir roh jahat maupun nasib buruk dari tahun-tahun sebelumnya.
3. Penggunaan Kalender China

Kalender China merupakan gabungan dari kalender sistem bulan dan kalender sistem matahari, sehingga kalender ini disebut kalender rembulan (lunar solar system). Masyarakat China biasa menyebutnya yin li atau nong liek dan bertujuan untuk mengetahui perubahan musim maupun gejala alam yang akan terjadi. Penanggalan dalam kalender China didasarkan pada Feng Shui yaitu perhitungan waktu berdasarkan ilmu astronomi Tionghoa zaman dahulu.
4. Pengobatan Tradisional

Pengobatan Tradisional adalah praktik pengobatan yang telah dilakukan oleh masyarakat China selama beribu-ribu tahun. Pengobatan ini berdasarkan pada beberapa teori China seperti teori organ Zang Fu , teori lima elemen Wu Xing , dan teori Yin Yang. Praktik pengobatan yang dilakukan juga beragam seperti pengobatan herbal, pijat, dan akupuntur. Pengobatan tradisional di China dianggap sebagai pengobatan alternatif serta sering digunakan untuk menangani perawatan ketergantungan obat terlarang, efek samping kemoterapi, serta berbagai penyakit kronis yang disebut mustahil untuk sembuh menggunakan pengobatan konvensional. Masyarakat China percaya pengobatan tradisional merupakan pengobatan alternatif terbaik dengan menggunakan empat metode diagnosis, yaitu mengamati (望 wàng), menanyakan riwayat (問 wèn), mendengar (听到 Tīng dào), dan menyentuh (切 qiè).
5. Sembahyang Leluhur

Sembahyang Leluhur atau berdoa untuk kakek dan nenek moyang adalah tradisi China yang masih dilakukan oleh masyarakat hingga sekarang. Sembahyang leluhur dilakukan untuk mengenang dan memberikan penghormatan kepada pada leluhur serta bentuk rasa syukur atas kehidupan yang dijalani saat ini. Umumnya sembahyang leluhur disebut juga dengan sembahyang rebutan atau cit-gwee. Sembahyang ini dilakukan dengan menyajikan makanan/buah, mengunjungi dan membersihkan makam leluhur, serta memasang hio. Beberapa masyarakat China yang tidak mengunjungi makam leluhur menggantinya dengan memasang altar sembahyang atau biasa disebut meja abu. Di atas meja abu tersebut biasanya terdapat foto para leluhur, dupa, lilin, uang kertas, koin, rokok, makanan serta minuman.
6. Tari Barongsai

Barongsai berasal dari kata barong yang berarti seni tari dan sai yang berarti singa, sehingga Barongsai dapat didefinisikan sebagai tarian tradisional yang dilakukan oleh beberapa orang dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa. Cara memainkan barongsai yaitu satu orang memegang kepala singa sementara orang lainnya berada di belakang untuk menjalankan bagian kaki singa. Dalam tradisi China, tari Barongsai sudah dilakukan sejak abad ketiga sebelum masehi atau ketika masa kepemimpinan Dinasti Chin. Barongsai dipercaya dapat mendatangkan keberuntungan dan biasanya menjadi pertunjukkan untuk memeriahkan hari raya imlek.
7. Busana Cheongsam untuk Perempuan

Cheongsam berasal dari bahasa Kanton yaitu Changshan atau dalam bahasa Indonesia berarti pakaian yang panjang. Cheongsam umumnya dipakai oleh wanita Tionghoa ketika hari raya imlek dan berwarna merah. Cheongsam memiliki ciri khas berupa kerah berdiri, pas pada bagian pinggang, bahan halus/jatuh ke bawah, serta membuka pada sisi kanan sehingga secara keseluruhan dapat memancarkan aura indah sosok wanita. Dalam Tradisi China, Cheongsam tidak hanya digunakan sebagai pakaian tradisional, namun juga sebagai simbol seni garmen yang memancarkan nilai-nilai estetika.
Nah teman-teman, itulah 7 Tradisi China yang Masih Bertahan Hingga Sekarang.
Selain tradisi-tradisi China, teman-teman juga dapat membaca artikel lainnya di Kiddles.id loh!
uk kita lihat artikel apa saja yang bisa teman-teman lihat :
Teman-teman juga dapat mengunjungi instagram kami di @kiddlesbogor!
Yuk, segera daftarkan diri kamu dan dapatkan FREE TRIAL CLASS bersama kami di Kiddles.id !!